Selasa, 03 Mei 2016

Gratisan!

             Btw, hampir 2 minggu blog ini tidak berkumandang karena si penulis yang adalah gua sendiri sedang sibuk biar keliatan sibuk :’D . sebenernya udah banyak ide dan pengalaman yang menumpuk tapi hanya gagal dituangkan dalam tulisan. Padahal tujuan buat blog ini adalah melatih konsisten dan biar melawan lupa biar banyak yang diingat. OK, back to topic, GRATISAN! Siapa yang nggak suka gratisan, ya bisa aja wifi, voucher, dll dan gua yakin kalian lebih paham dunia gratisan dibandingkan gua.

Gratisan sendiri di ambil dari kata dasar GRATIS yang menurut KBBI artinya : cuma-cuma atau tidak dipungut bayaran. Dijaman sekarang yang sudah sangat canggih dan persaingan pasar yang tinggi (cieilah..) disana sini banyak tuh yang gratisan, dan sebagai orang yang hidup dijaman ini gua juga nggak mau kalah ikutin yang namanya gratisan, salah satunya adalah dalam kendaraan.

Lho? Kendaraan? Yap, kemana-mana sekarang bisa gratis asal kamu adalah orang yang baru pertama kali alias first ride naik kendaraan tersebut. Ada Go-jek, Grabbike, dan Uber (sepengetahuan gua, sori kalau salah). Dan pengalaman pertama gua yang “GRATISAN” adalah naik Uber. Butuh diketahui juga salah satu temen gua juga adalah seorang UBERis alias narik UBER jadi gampang deh dapet info-info gratisan. Kemaren, ke Sentul gua dkk gratis naik UBER (temen gua ;D) yang harusnya kalo dinominalkan perjalanan dengan harga 49.500 dan lu nggak bayar apa-apa asalkan lu memang benar-benar first ride. Tapi ditengah-tengah kenikmatan GRATISAN itu, ternyata ada juga yang sudah terbiasa dengan memberi uang, padahal sebenernya GRATIS dan orang itu adalah nyokap gua. Why?

            Dilatarbelakangi dengan mogoknya para supir angkot yang demo 2 hari terkait kebijakan Sistem Satu Arah yang udah mau sebulan berlangsung dan kayanya udah fix benar-benar ditetapkan deh. Kebetulan hari itu adalah hari Sabtu dan gua mau ke gereja. Jarak rumah dan gereja kira-kira 12 km (lumayanlah ya) so, karena kendaraan yang dimiliki hanya motor yang hanya bisa menampung 2 orang saja alhasil muncullah ide GRATISAN. Tak lain dan tak bukan adalah dengan promo GRATISAN first ride dari UBER.  Awalnya mau manggil gojek or grabbike, tapi itu ide yang buruk. Soalnya ojeg-ojeg komplek  gua udah masang banner gede-gede “OJEG ONLINE DILARANG MASUK”, jadi demi keamanan kami dan tukang ojeg itu sendiri “kami” (karena konteksnya udah satu keluarga jadi nggak personal “gua” lagi). Bermodalkan promo GRATISAN downloadlah aplikasi UBER, kebetulan kakak gua belum pernah pake UBER (iyalah, naik jemputan). Awalnya susah banget cari drivernya tapi berkat kuasa doa (cieilah..) muncullah di GPS driver dan OK kita order dia. Semua berjalan sesuai rencana dan baik-baik saja, saat itu bokap udah duluan naik ojeg komplek langsung ke gereja bayar 30 ribu! Mahal banget kan, sedangkan kakak dan nyokap naik UBER hanya 32.000 itu udah naik mobil + AC + nyaman + GRATIS lagi! Lho, gua mana? Ya gua naik motor.

            Yang aneh adalah (ini true story dari pemaparan kakak gua) pas mereka (kakak dan nyokap) sampai dan mau turun si driver bingung karena dia bingung kok di hp dia hanya ada tulisan 0 dan mereka tidak menjelaskan kalo mereka pake promo first ride dan total 32.000 muncul saat si driver berhasil mengutak-atik hpnya. Oiya, just info ternyata promo itu bener-bener hanya untuk first ride aja jadi mau nggak mau otomatis promo senilai 75.000 akan kepake dan kalau kurang dari 75.000 akan hangus. Jadi jangan ngarep deh promo mau disimpen-simpen buat perjalanan jauh hehehehe.

            Back to story. Seharusnyakan mereka nggak usah bayar apa-apa tapi nyokap gua menyodorkan uang 50.000. What?! Alasannya adalah karena supirnya baik dan asik diajak ngobrol. Jiaelah, padahal gua yang tiap hari goncengin + ngajak ngobrol nggak bayar tuh #iniCURHAT wkwkwkwkwk.

See you next text! ;D