Gratisan sendiri di ambil dari kata
dasar GRATIS yang menurut KBBI artinya : cuma-cuma atau tidak dipungut bayaran. Dijaman sekarang yang sudah
sangat canggih dan persaingan pasar yang tinggi (cieilah..) disana sini banyak
tuh yang gratisan, dan sebagai orang yang hidup dijaman ini gua juga nggak mau
kalah ikutin yang namanya gratisan, salah satunya adalah dalam kendaraan.
Lho? Kendaraan? Yap, kemana-mana sekarang bisa gratis asal kamu adalah
orang yang baru pertama kali alias first ride naik kendaraan tersebut. Ada Go-jek,
Grabbike, dan Uber (sepengetahuan gua, sori kalau salah). Dan pengalaman
pertama gua yang “GRATISAN” adalah naik Uber. Butuh diketahui juga salah satu
temen gua juga adalah seorang UBERis alias narik UBER jadi gampang deh dapet
info-info gratisan. Kemaren, ke Sentul gua dkk gratis naik UBER (temen gua ;D)
yang harusnya kalo dinominalkan perjalanan dengan harga 49.500 dan lu nggak
bayar apa-apa asalkan lu memang benar-benar first ride. Tapi ditengah-tengah
kenikmatan GRATISAN itu, ternyata ada juga yang sudah terbiasa dengan memberi
uang, padahal sebenernya GRATIS dan orang itu adalah nyokap gua. Why?
Dilatarbelakangi dengan mogoknya para supir angkot yang
demo 2 hari terkait kebijakan Sistem Satu Arah yang udah mau sebulan
berlangsung dan kayanya udah fix benar-benar ditetapkan deh. Kebetulan hari itu
adalah hari Sabtu dan gua mau ke gereja. Jarak rumah dan gereja kira-kira 12 km
(lumayanlah ya) so, karena kendaraan yang dimiliki hanya motor yang hanya bisa
menampung 2 orang saja alhasil muncullah ide GRATISAN. Tak lain dan tak bukan
adalah dengan promo GRATISAN first ride dari UBER. Awalnya mau manggil gojek or grabbike, tapi
itu ide yang buruk. Soalnya ojeg-ojeg komplek
gua udah masang banner gede-gede “OJEG ONLINE DILARANG MASUK”, jadi demi
keamanan kami dan tukang ojeg itu sendiri “kami” (karena konteksnya udah satu
keluarga jadi nggak personal “gua” lagi). Bermodalkan promo GRATISAN
downloadlah aplikasi UBER, kebetulan kakak gua belum pernah pake UBER (iyalah,
naik jemputan). Awalnya susah banget cari drivernya tapi berkat kuasa doa
(cieilah..) muncullah di GPS driver dan OK kita order dia. Semua berjalan
sesuai rencana dan baik-baik saja, saat itu bokap udah duluan naik ojeg komplek
langsung ke gereja bayar 30 ribu! Mahal banget kan, sedangkan kakak dan nyokap
naik UBER hanya 32.000 itu udah naik mobil + AC + nyaman + GRATIS lagi! Lho,
gua mana? Ya gua naik motor.
Yang aneh adalah (ini true story dari pemaparan kakak
gua) pas mereka (kakak dan nyokap) sampai dan mau turun si driver bingung karena
dia bingung kok di hp dia hanya ada tulisan 0 dan mereka tidak menjelaskan kalo
mereka pake promo first ride dan total 32.000 muncul saat si driver berhasil
mengutak-atik hpnya. Oiya, just info ternyata promo itu bener-bener hanya untuk
first ride aja jadi mau nggak mau otomatis promo senilai 75.000 akan kepake dan
kalau kurang dari 75.000 akan hangus. Jadi jangan ngarep deh promo mau
disimpen-simpen buat perjalanan jauh hehehehe.
Back to story. Seharusnyakan mereka nggak usah bayar
apa-apa tapi nyokap gua menyodorkan uang 50.000. What?! Alasannya adalah karena
supirnya baik dan asik diajak ngobrol. Jiaelah, padahal gua yang tiap hari
goncengin + ngajak ngobrol nggak bayar tuh #iniCURHAT wkwkwkwkwk.
See you next text! ;D