Kamis, 19 April 2018

Zona 21 +

Zona 21+

Masuk usia 21 membuat gua tersadar bahwa bukan saatnya menjadi mengikut namun sudah bisa dibilanh sudah bisa mengupayakan dan menghasilkan keputusan sendiri.

Dan yang membuat gua agak kaget dengan kenyataan ulangtahun kali ini gua jauh dari orangtua dan keluarga.

Lah jadi di mana dong?

Yak, gua ada di tanah Kalimantan, yang dulu hanya bisa gua bayangkan melalui buku cerdas, atlas dan kini gua berdiri di sini. Sebuah kenyataan yang tidak pernah terpikirkan.

Road to 21 tahun ini gua rasa adalah titik balik gua bisa survive di kehidupan nyata yang keras ini, mulai dari bergaul dan belajar masuk ke dalam lingkungan yang benar-benar tidak ada orang yang dikenal alias di mukai dari 0. Dan proses itu yang gua rasa sangat membangun gua bahwa yang namanya kepahitan itu nggak selamanya pahit asalkan kita yang dengan cerdas menambahkan gula di dalamnya. Hidup ini hanya masalah menyikapi dan menemukan solusi. Dan gua boleh rangkum dalam 21 hal yang terjadi menuju umur 21, berikut pemaparannya :

1. Naik Pesawat

What?! Iya. Gua baru pertama kali naik pesawat tanggal 28 Juni 2017, di usia 20 tahun 2 bulan 9 hari. Tapi karena terbiasa menonton film, baca-baca blog orang dan dengar-dengar cerita teman, jadi ya menurut gua biasa aja sih *ciailah . Yang menyenangkan adalah menikmati awan-awan (kalau cuaca bagus) bagaikan permen kapas ditambah cahaya pelangi yang memanjakan mata di pagi itu. Yah ternyata norak juga ya, mohon dimaklumi.

2. Injek Pulau Sumatera

Tepatnya di bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Barat. Tapi perjalanan dilanjutkan kembali menuju daerah Tanah Karo, tepatnya dekat gunung yang hampir 8 tahun selalu terbatuk-batuk Sinabung. Cuakep banget sih, sayangnya tidak dapat diabadikan dalam potret kenangan tapi yang pasti tersimpan dalam memori daku. Selain injek , ada pengalaman yang gua rasa pertama kali seumur hidup, yaitu numpang di rumah orang yang tidak dikenal, tanpa membayar sepeserpun bahkan di kasih makan lagi. What? Yes! I have felt it! Rasanya sih aneh, tapi ya nggak taulah ya sudah terjadi.

3. Injek Pulau Kalimantan

Yang ada dalam memori gua tentang Kalimantan adalah lagu Ampar-Ampar Pisang, yang ternyata berasal dari Kalimantan Selatan. Kebetulan gua injek di daerah Kalimantan Barat yang beribu kota Pontianak yang dibelah Sungai Kapuas yang kalo nggak salah terpanjang di Indonesia. Disinilah rangkaian petualangan kembali berlanjut.

4. Melihat Kebun Sawit

Jangan pikirkan kebun hanya sebatas lagu Lihat Kebunku yang hanya berisi bunga mawar dan melati. Kebun yang di maksud adalah lahan  berhektar-hektar yang hanya di tanam 1 jenis tanaman yaitu Sawit. Dan ternyata menjemukan dan panassss! Kalimantan yang terkenal dengan daerah yang dilintasi garis khatulistiwa yang menyebabkan cuaca disini puanas dan bikin gerah di tambah lokasi yang dituju adalah kebun sawit yang makin membuat cuaca menjadi panas. Fiuih, tiba-tiba jadi gerah ya. Belum lagi, jalanan yang berdebu dan kering ditambah lalu lalang truk pengangkut sawit yang biasanya bisa bermuatan 6-7 ton sawit. Lengkap sudah. Bye-bye muka bersih dan kinclong, muka kusam dan siap gosong siap menanti :')

5. Megang Cangkul dan Parang

Seumur hidup mana pernah lama-lama pegang cangkul? Paling angkat pasir dari selokan, nanem cabe depan rumah (lah emang pernah yak?) ya gitu aja. Tapi dalam kesempatan ini gua megang cangkul buat bersihin ladang sahang. Sahang? Apa itu sahang? Merica. Apa itu merica? Masih nggak tau juga? Tau Ladaku? Yang harganya 1.000 (denger-denger udah naik) di warung- warung. Awalnya susah juga, tapi ya lama-kelamaan ya sedikit bisa juga. Denger-denger sih sekalinya panen bisa ngantongin duit belasan juta. Ckckckck, tapi di mana ada hasil pastinya ada usaha dan kerja keras. Selain cangkul, gua harus berurusan dengan yang namanya parang. Ternyata nggak semudah yang gua kira, dan ternyata ada filosofinya kalo mau pake parang " Pakai parang itu harus pakai perasaan, kalau kamu semakin paksa dan keraskan maka si korban nggak akan terputus." (dalam hal ini korban yang dimaksud adalah kayu ya, gua masih taat hukum nggak mau main-main apalagi di tanah orang wkwkwkwk) Ternyata terbukti, total ada 3  parang yang jadi korban dingin dan kerasnya perasaan gua : 2 patah dari gagangnya, 1 lagi patah karena bekas di las. Untung yang punyabparang baik :)). Hal ini sempat membuat gua frustasi sendiri, karena nggak terima dengan keadaan. Ditambah lagi jempol tangan kanan gua jadi tumbal kemarahan parang saat gua hendak mengasahnya. Hadeuuh, efek kebanyakan main Instagram gini nih, jari-jari jadi lemah nggak punya tenaga.

6. Kenalan Sama Brondol

Brondol bukan berondong! Apa itu brondol? Brondol adalah buah sawit yang terlepas dari pokok besarnya, di karenakan termakan waktu. Nah, jadi kalo misalkan dalam beberapa hari buah sawit yang utuh tidak segera di ambil, di tambah cuaca yang panas hujan akan mempercepat pelepasan buahnya dari pokoknya. Selain itu si brondol ini bisa di makan loh. Ya walaupun membuka cangkangnya agak keras (banget sih) dan rasanya seperti buah kelapa, tapi dagingnya hanya sedikit saja. Kalau di keringkan bisa jadi pemicu api untuk menyalakan api sebelum di sambung dengan kayu bakar. Dan, kalau dia sudah busuk baunya busuk banget. Hadeuuh, macam pupuk kandang gitu deh. Belum lagi kalau busuk jadi kubangan dan jadi tempat mandi babi. Iuh.

7. Masak di "Dapur"

Memang masak di mana di kamar?! Bikin emosi aja. Tenang-tenang yang gua maksud dapur adalah tungku yang terbuat dari tanah liat yang nantinya di isi kayu bakar dan jadi tempat masak dan untuk menjaga kestabilannya harus ditiup pake bambu macam di komik Sinchan. Uniknya ada 2 lagi bahan bakar yang di gunakan untuk api awalnya, bisa dari brondol yang di keringkan, di pangkung, dan di bakar bisa juga dari getah karet kering. Belum lagi asap hasil pembakaran yang bakal memenuhi area tempat memasak. Tapi ada sisi baiknya juga, nggak butuh pasang obat nyamuk, karena Kalimantan bukan hanya terkenal dengan pulau 1000 sungai tetapi juga banyak nyamuk sesuai dengan geografisnya yang rawa-rawa dan masih banyak hutannya.

8. Hidup di Pondok Ladang 3 minggu (no listrik, no hape, no extra clothes)
Oke-oke, kayanya kalo hape terlalu berlebihan sih, mengingat gua masih bisa hidup selama 13 tahun sebelum mengenal yang namanya hape. Tapi bagaimana dengan NO LISTRIK? Kalo di rumah aja mati lampu cuman 2-3 jam aja udh ngeluhnya bukan main, ini 3 minggu. Tapi gua masih beruntung sih karena hanya 3 minggu, bagaimana dengan mereka yang sampai saat ini belum merasakan aliran listrik? Yang hari-harinya masih mengandalkan pelita yang terbuat dari botol kaca atau kaleng bekas minuman berisi minyak atau solar?
Iya, no extra clothes. Selama itu gua hanya bertahan hidup dengan 2 kaos, 1 celana panjang, 1 celana pendek dan 2 pakaian dalam. Ya kalau di gambarkan kaya orang yang lagi terdampar di pulau-pulau gitu. Tapi untungnya cuaca siang yang begitu terik memungkinkan untuk cuci pakaian terus dan kering, kalau misalkan hujan atau hari mendung ya andalkanlah si dapur itu.
Dari pengalaman ini gua semakin belajar bahwa selama ini gua masih beruntung dan satu pelajaran yang di petik adalah jangan manja dan bergantung pada situasi yang nyaman *jleb!

9. Mengandalkan Radio Sebagai Sarana Hiburan

Lah katanya nggak ada listrik kok bisa denger radio? Inget film Laskar Pelangi, si Mahar yang tukang denger radio. Benda apa yang digunakannya untuk membuat radionya hidup? Yak, baterai. Hape kondisi mati, alhasil hiburan yang tersedia adalah denger radio. Situasi ini membawa gua pada jaman nenek moyang di mana sumber informasi hanya berasal dari radio, karena terisolasi dengan situasi dan kondisi yang sulit ke mana-mana. Tapi yang mengejutkan juga, walaupun dalam kondisi ini dapat siaran radio Malaysia. Jadi masalah informasi yang di dengar nggak kalah update kok sama yang di denger di ibukota, malahan sedikit lebih mengasah otak, karena penyiarnya ngomong pake bahasa Inggris dan pastinya musiknya kekinian juga pastinya.

10.Makan Rice Mix Cassava

Yak. Nasi Campur Singkong. Seaneh-anehnya gua mulai makan nasi sama pepaya, makan sambil boker, ini adalah hal baru yang belum pernah di cicipi. Awalnya gua berpikir, buset hidup gini amat tapi ya itu hidup emang gini amat. Rasanya ya enak sih (mungkin efek laper, jadi semua makanan enak). Latar belakangnya sih karena saat itu sedang krisis beras dan tersisa 2 canting, sementara jumlah manusia yang makan adalah 3 orang. Ya biar kenyang muncullah ide tersebut.

Cara bikinnya sih nggak susah. Bagi yang sudah terbiasa menanak nasi mungkin akan mudah kalau mencobanya. Bedanya beras yang akan di masak dicampurkan dengan singkong mentah yang di potong sekecil-kecilnya. Memang dari durasinya agak lama sih matengnya karena harus nunggu singkong biar lembut. Cabe, garam dan "sedikit" mecin sudah jadi penikmat menyantap makanan istimewa ini.

11. Bawa Motor Kopling & Gigi

Terbiasa dan karena memang bisanya bawa motor matic, membuat gua nggak pernah pengalaman bawa motor gigi apalagi kopling. Dan lagi-lagi di desak situasi mengharuskan gua harus bisa. Dan hasilnya the power of kepepet menjadikan gua bisa mengemudikan kedua motor ini. Mulai dari gonceng orang, balok kayu, seng sampe bawa 2 karung beras berisi brondol. Mulai dari motor thunder, supra, mio, blade, jupiter, saturnus, uranus, sampe pluto.

Yang menarik adalah motor gigi. Yang paling sulit buat penalaran gua adalah masukin giginya. Oke kalo naik sih ya lumayanlah ya, tapi kalo turun gigi itu pemahaman gua yang dangkal nggak bisa menangkap proses mudah ini. Sampe muncul statement "Gitu doang kok nggak bisa sih?" Pernah sekali di Singkawang, gua bawa motor supra lagi kecepatan agak tinggi di jalan raya yang situasi lalu lintasnya agak ramai. Saat itu posisi gigi sedang ada di gigi 2, tiba-tiba entah apa yang membuat gua kalang kabut bingung gua lupa kalo naik gigi itu ke depan atau ke belakang. Alhasil jatuhlah pilihan kaki gua memijak pedal belakang yang menyebabkan mesin motor ngeden terkejut melihat  kebodohan gua dalam membawa motor.

Hahahahaha, akhirnya gua paham situasi di mana lu dipojokkan saat tidak bisa melakukan sesuatu meski sudah dibimbing sekalipun. Ya tapi dengan berjalannya waktu sedikit-sedikit bisalah ya.

Di lain sisi, di sini itu lumrah yang namanya jatuh dari motor. Bukan hanya bagi kaum lelaki saja, tapi bagi kaum perempuanpun adalah hal yang wajar. Di karenakan kondisi jalan yang sangat-sangat "mulus" apalagi kalau sedang musim hujan tiba.

Pernah lagi, dengan motor supra namun di lain tempat gua mendapat kepercayaan membonceng 2 orang. Saat itu malam dan kebetulan hujan baru selesai turun. Di satu tanjakan yang agak tajam ke atas gua pacu motor di gigi 2, padahal tau sendiri beban 3 orang, lalu nanjak lagi. Alhasil di tengah2 tanjakan, gua panik nggak tau mau ngapain apalagi ternyata rem depan udah blong lagi. Hadeuuuh amsyonglah kami ber 3, motor terbuang ke sebelah kiri. Ini semua akibat #HondiLogic

12. Pangkas Rambut Orang

Biasa di pangkas mas-mas Asgar atau Barber Shop membuat gua manja dan nggak mau tahu bagaimana caranya ini dan itu tentang pangkas rambut. Paling di pangkas sama kakak gua walaupun modelnya sangat kekinian pun dan gua selalu siap menerima apapun keadaannya dan hasil. Tapi sekarang gua belajar, oke lu bisa terima gitu, bagaimana dengan orang lain saat ada di posisi itu? Apakah dia bisa terima keadaan ini?

Karena daerah yang jauh dari yang namanya tukang pangkas apalagi Barber Shop, situasi mengharuskan gua memotong rambut orang lain.m, karena gua sudah lihat tutorial kilat yang di perlihatkan pertner gua. Seumur-umur gua nggak pernah yang namanya mangkas rambut orang, apalagi hanya dengan modal gunting dan sisir. Hadeuuh, lagi-lagi the power of kepepet.

Total ada 2 kepala yang sudah jadi hasil ketidak berpengalamannya gua. Yang pertama adalah Ariel, partner gua. Yang untungnya rambutnya lurus, jadi walaupun hasil agak bertangga masih aman-aman aja di lihat kasat mata. Nah, yang kedua ini. Karena di lihat gua potongin rambutnya Ariel, si om tempat gua numpang tinggal request gua potongin rambutnya dia besok. Ya namanya juga dion, yang selalu iya-iya dan segan yang namanya menolak.

Hari esokpun tiba, dan ya eksekusi di mulai. Dan hasilnya hampir 2 jam, gua tak kunjung menemukan kata selesai. Sampai-sampai Ariel harus turun tangan. Hasilnyapun ya, gitulah. Ternyata menjadi tukang pangkas harus banyak pengalaman dan latihan juga ya, apalagi harus tau jenis rambut orangnya juga. Hmmmm. . . . gua baru menyadari kenapa dari SD selalu di beliin buku Sidu yang di bagian bawahnya tertulis Experience is best teacher , ternyata ini yang di maksud.

13. Menjagal Ayam.
Serem ya, tapi ya itulah manusia demi memenuhi nafsunya untuk makan daging ayam harus ada ayam yang jadi korban (yaiyalah, masa kambing?! *emosi sendiri). Makan ayam sih pernah, beli ayam mentah juga pernah, tapi bagaimana dengan proses penjagalan nya? Lihat aja belum pernah.

Glek-glek *menelan ludah sejenak.

Oke kita mulai kisah sadis ini. Pertama-tama harus tangkap ayam. Dipikir gampang? Apalagi ayam kampung, lalu yang jantan lagi. Bisa-bisa lelarian seharian kalau ayamnya agresif. Nangkepnya harua dari belakang lagi dan kalau bisa yang di incar adalah kakinya. Kalau sudah tertangkap siapkan pisau atau parang untuk menjagalnya.

Glek-glek *menelan ludah lagi.

Dan, mengalirlah darah dari leher yang di potong. Ayamnya sih anteng-anteng aja sih, kayaknya udah pasrah. Yak, tahao selanjutnya adalah memasak air panas untuk cabutin bulu ayamnya. Dengan air mateng bulu-bulu ayam yang tersiram akan otomatis melemah dan akan mudah dicabuti. Proses ini juga agak memakan waktu yang lama, apalagi buat gua yang nggak pernah melakukan hal ini. Next, ayam yang udah bugil akan kembali di bakar untuk membakar bulu-bulu halus yang tidak tercabut oleh tangan. Mulailah, mutilasi dilakukan.
Potong-potong-potong. Alhasil si ayam sudah siap di masak. Masih niat makan ayam sodara-sodara?

Glek-glek *menelan air putih keselek daging ayam

14. Naik Batu

Yaudah tinggal naik. Oke, tapi bagaimana batu itu tingginya hampir 1.000 meter? Di Kalimantan sendiri nggak ada sih yang namanya gunung, paling adanya bukit-bukit. Alhasil, menurut informasi tang gua dengar tanah ini nggak pernah merasakan yang namanya gempa bumi maupun gunung meletus seperti yang sering terjadi di pulau Jawa maupun Sumatera.

Awalnya gua berpikir, ah paling batu doang. Mungkin seperti jalan-jalan di Cibodas. Gua salah besar. Faktor lama nggak olahraga, membuat nafas nggap-nggapan dan badan encok-encok. Tapi, show must go on. Belum lagi dalam perjalan mendaki, perbekalan hanya 1 botol air minum 1 L dan ciki-ciki. Keadaan bertambah buruk saat hujan mengguyur batu. Karena kehabisan air minum alhasil air hujan ditampung lah di botol. Puji Tuhan, bisa turun lagi dengan selamat sentosa dengan pakaian yang kering.

Pelajaran yang bisa di ambil dari peristiwa ini, jangan pernah sepelekan hal-hal kecil karena bisa jadi apa yang di anggap enteng bisa jadi kendala yang besar dalam perjalanan tersebut. Jangan lupa juga dengan yang namanya persiapan, karena ada pepatah "Sedia payung sebelum hujan" yang artinya jangan merasa sanggup dengan persediaan yang ada.

15. MCK di sungai

Biasanya kalau mau berenang harus ke kolam berenang bayar lagi, eh disini kelepek2 ampe keriput berenang. Btw gua baru bisa berenang juga, itupun masih kelelep-kelelep. Mandi di sungai ya biasa aja, cuci juga ya biasa, tapi kakus? Bentar-bentar kakus itu apa? Kakus adalah buang hajat.

Yak betul. I do it! Abis mau di mana lagi nggak ada WC? Hal ini mengingatkan gua saat masih SD menyebrangi jembatan sungai Ciliwung dan cekikian ngeliatin orang buang hajat di sungai. Eh taunya masuk umur 21, gua harus melewati fase ini. Untungnya gua mudah beradaptasi dan nggak iuh-iuahan anaknya.

Tapi ada satu kejadian yang betul-betul tidak terlupakan, saat lagi beberenangan di sungai, eh ada yang ngambang lewat persis depan muka. Ini sih iuh banget ya.

16. Menanam Jagung di Kebun kita, eh Kebun Orang

Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam
Menanam jagung di kebun kita

Itulah yang teringat selalu dalam pemikiran gua proses menanam jagung. Padahal nyatanya nggak gitu. Nggak pake cangkul. Hanya di butuhkan batang kayu atau seperti tongkat yang di tancap dan dicabut, lalu masukkan 2-3 butir bibit jagung dan tutup lubang dengan sejumput tanah. Begitu seterusnya sampai lahan seluruhnya terpenuhi.

Sayangnya jagung yang di tanam gagal panen gegara lahannya kebanjiran karena di pinggir sungai. Huft. . . Ya udah nasib sida berdua

17. Panen Padi Darat

Emangnya hanya buaya aja yang darat? Padi juga ada dong. Sama seperti padi-padi umumnya, tapi yang beda medianya nggak melalui tanah yang diairi seperti sawah.

Biasanya kalau kita lihat di tipi-tipi, orang panen pakai arit / celurit disini lain. Istilah di sini itu "ngetam". Apa yang dilakukan? Jadi kita dibekali dengan pisau yang terbuat dari kaleng yang di tajamkan sisinya. Bentuk setengah lingkaran dan ukurannya kurang lebih seperti busur dan di tambah gagang dari kayu sepanjang satu jengkal. Cara pegangnya seperti pegang gagang, tapi posisi jempol berada di antara jari telunjuk dan tengah (jangan pikir yang negatif ya), gunanya untuk mendorong si pisau untuk memotong bulir padi (bukan hanya pulpie dan florida yang ada bulirnya)

Ternyata kena padi itu gatel, apalagi kalau udah kering. Di sinilah gua melihat perjuangan untuk hidup. Ya demi makan sesuap nasi harus berpanas-panasan berjibaku melawan terik dan gatal. Belum selesai sampai disitu, padi yang telah di kumpulkan di bawa ke lumbung, dan sedikit demi sedikit padi di jemur pakai sejenis karpet anyaman yang terbuat dari . . . aduh gua lupa euy. Ukurannya sebesar matras-matras buat kemping dan banyak. Kalau sudah dinyatakan kering proses lagi untuk memisahkan padi dari sekamnya. Beruntunglah kalian wahai manusia yang hidup di jaman modern yang sudah mengenal mesin padi. Di sini harus manual dong, dengan cara dinjak-injak dengan pola semacam mengucek pakaian tapi menggunakan kaki. Bisa-bisa kaki sampai lecet-lecet di buatnya, kalau udah sakit keluarlah jurus sakti : diinjak pakai sepatu boot! Hahaha. . . . Gua sih nggak nyoba karena tidak dapat restu jadi nongtonin aja.

Eit, belum selesai. Bulir yang sudah lepas di jemur lagi. Situasi paling menyebalkan dari jemur menjemur ini adalah saat situasi mendung dan hujan tiba-tiba. Lebih ngeselin lagi pas panas lalu hujan. Kocar-kacirlah buru-buru menyelamatkan padi. Baru setelah itu, padi digiling pakai mesin. Tapi kalau manualnya pakai lesung (bukan pipi ya). Itu loh alat penumbuk itu. Sekali mencoba tangan gua kapalan, hahahaha. . . Lalu batang lesungnya ternyata berat lagi, kalau nongtonin orang bisa pakai satu tangan, lah dateng gua harus dua tangan. Itupun berasnya mungkin hanya setengah periuk, udah capek. Kebayangkan kalo misalkan numbuk 10 karung beras yang 1 karungnya 50 kg?
Fiuih. . . .

18. Rindu Tahu, Tempe, bahkan Sawi Ijo

Disini hitungan makan telur ayam lebih sering di bandingkan makan-makanan di atas. Dan lebih sering makan ayam di bandingkan makan tahu apalagi sawi ijo. Hahahaha. . . Pernah gua sekalinya makan tahu sampai-sampai bersyukur dalam hati "Aduuuuh ini tahu enak banget" sangking kangennya. Tempe apalagi, pas di kunyah sampe gua resapi setiap teksturnya yang lembut. Sawi ijo biasanya, di rumah kawannya indomie dong. Tapi di sini lebih sering makan daun singkong dan pakis, sayur yang jarang gua di temui saat di rumah. Pelajaran lagi, makan apa yang ada jangan cari yang nggak ada. *jleb

19. Makan Durian

Aneh tapi nyata! Sungguh! Seorang yang tidak suka durian diobahkan dan berbalik makan durian. Gua sendiri juga nggak paham sih kenapa bisa gua makan, tapi yang jelas durian tidak seperti yang gua bayangkan selama ini. Diawali dari Sumatera, gua lihat orang-orang makan durian, ya cobalah 1-2 biji. Not bad. Dosis menambah saat gua makan 1 buah. Bulan Desember kemarin di Sintang, mulai coba lagi. Sampai di Melawi bulan Januari ternyata lagi musim durian dong. Pagi durian, siang durian, malam durian, malam-malam durian. Di sini durian, di sana durian. Siklus ini berjalan selama 1 bulan. Untungnya gua nggak mabok overdosis durian. Hadeuuuh, dari awalnya nggak suka, jadi suka, sampe nek sampe sekarang nggak punya rasa lagi kepada durian. Prinsipnya ada di makan, nggak ada nggak di cari.

Ternyata betul segala sesuatunya harus seimbang, jangan kekurangan jangan kelebihan. Harus pas.

20.  Hidup dengan orang-orang baru

Lu sama siapa yon di sana? Hampir 7 bulan ini gua selalu bersama Ariel Simanungkalit. Yap, dari yang awalnya nggak kenal, lalu kenal sampai selalu bersama (kami tidak homo) dalam program pelayanan di tempat di mana kami harus di tempatkan. Kebetulan kami mendapat tempat pelayanan di Kalimantan Barat. Berkeliling bak backpacker amatiran kami menjajaki Sambas, Singkawang, Sintang sampai di Melawi. Banyak tipe-tipe orang yang di temui mulai dari yang welcome, biasa aja, dingin, sampai yang kurang bersahabat. Semuanya di lewati sekalian tes mental. Dan semua yang terjadi menempa gua jadi pribadi yang boleh jadi harus lebih peduli, lebih sabar, lebih menerima keadaan seseorang apa adanya, nggak ngejudge orang terlalu dini dan lain-lain.

21. Belajar Jadi Orang Tua dan Kakak/Abang

Awalnya gua pikir jadi orang tua itu adalah hal yang ya biasa aja. Tapi di sini gua belajar bagaimana mengambil keputusan, resiko dan belajar menghadapi masalah dan mencari solusinya. Dari banyaknya keluarga yang gua temui bagaimana menjadi seorang bapak adalah hal yang penuh tantangan, karena dalam sebuah rumah tangga dia harus menjadi kepala pengambil keputusan yang akan menentukan arah dari keputusan tersebut.

Ibu. Pernah nggak sih kalian berpikir ada manusia yang begitu perhatian seperhatiannya sama kalian tapi kita mengabaikannya? Gua belajar bagaimana jadi seorang ibu, yang harus masak, nyapu, nyuci, dan yang pasti belajar bagaimana melakukan segala sesuatu tanpa keterpaksaan tapi dilandaskan oleh ketulusan yang berasal dari hati.

Kakak. Gua yang terlahir dari keluarga yang hanya punya kakak dan gua menjadi adik. Tapi gua di kasih kesempatan menjadi seorang kakak/abang yang harus menghadapi dengan sabar segala perlakuan dan tindakan dari adiknya. Bukan hanya 1 tapi banyak. Gua merasakan bagaimana dihargai, dihormati dan yang terpenting merasa dimiliki menjadi suatu keluarga. Bukan berarti segala-galanya dilewati dengan suka-suka aja, tapi hal duka nggak akan dianggap suatu masalah kalau hal itu tidak di pandang menjadi masalah. Ya nggak sih?

Belajarlah banyak untuk memberi, bukan untuk menerima.

Segala sesuatu yang terjadi di atas di dapatkan karena gua ikut dalam satu program Gerakan 1000 Misionaris (1000 Missionary Movement). Ya bukan hanya hal-hal kerohanian saja yang gua dapat, tapi pengalaman ilmu dalam kehidupan serta pengalaman demi pengalaman yang gua dapat. Dan pastinya di hari-hari nanti, gua bakal merindukan hari-hari di tanah ini, tanah Kalimantan.

Terimakasih untuk yang sudah baca, semoga tidak membosankan karena tulisannya yang agak panjang. Mudah-mudahan bisa mengobati rindu setelah selama ini fakum. Hope you enjoy it! Jangan lupa di komen ya 😜

Rabu, 05 April 2017

DM me & I'll do this


Anak-anak yang berkeliaran di social media khususnya anak Instagram mungkin tidak asing lagi dengan judul di atas. Aktifitas screenshoot lalu mengisi pernyataan dari pertanyaan yang tertera dalam formnya. Awalnya gua rasa ini hal yang mengesalkan karena bisa dikatakan nyepam di Instagram Story (padahal bisa langsung swipe kalo nggak mau liat). Tapi ya, namanya juga ngetren akhirnya gua terbawa arus dan ternyata asik juga sih. Dan ternyata saat lu memposting satu, pepatah "posting 1, di DM 1000" itu ternyata benar (walau yang DM hanya bisa dihitung dengan jari). Sebelum gua bahas kenapa banyak yang tertarik, gua mau bahas terlebih dahulu pertanyaan sederhana yang form ini sajikan, yang boleh dikatakan "susah-susah gampang". Kenapa? Karena. . . . .

How we met (Bagaimana/Kapan pertama bertemu)

Dimulai dengan pertanyaan yang agak menguras otak, apalagi saat lu disuruh paparkan untuk orang-orang yang "biasa" atau "cukup kenal" aja. Karena pada dasarnya manusia mengingat hal-hal yang dia rasa "berkesan" dan "mengesalkan", jadi cukup suli untuk mengisi pertanyaan ini.
Tapi bukan hanya orang-orang "biasa" saja, tapi kepada mereka yang sudah "terlalu" dekat bahkan yang udah kenal 10-15 tahun dan telah lama sama-sama. Karena udah terlalu lama banyak momen sampai-sampai lupa pertemuan pertama. Hmm. . .  "Biasa" salah, "terlalu" dekat juga salah.

First impression (Penilaian pertama)

Lanjutan dari pertanyaan pertama, yang kedua juga makin mikir. Boro-boro inget kapan ketemu, sekarang ditanya first impression, alhasil jawabanya kurang maksimal karena diawali dengan ketidakpastian​ yang diterka-terka. Akhirnya jawabannya biasanya sih menuju fisik, sikap, sifat, dll.

Name in my phone (Nama di Kontak)

Dari pernyataan-pernyataan yang gua baca, terkadang timbul nama-nama yang bisa dikatakan absurd bahkan sampai-sampai ada orang yang nulis nama kkntak berdasarkan latarbelakang peristiwa kapan pertama kali bertemu. Ya, itu sih bebas ya yang penting bagaimana lu usahain bisa mengenali orang itu saat tiba-tiba di kontek.
Ada juga yang menjawab dengan "Nggak save kontak, karena suka gonta-ganti nomer" dan salah satunya adalah gua. Untungnya nggak gua lanjutin "gonta-ganti nomer karena beli paketnya yang sekali buang ganti, kalo paket abis ganti nomer jadi percuma di save menuh-menuhin kontak aja." Wkwkwkwkwkwk. . . . .
Tapj jaman udah canggih dan berbagai aplikasi dan media bisa membuat manusia berkomunikasi walau tanpa mengetahui nomer hp, jadi wajarlah.

Closeness rating (Tingkat Kedekatan)
Kalo gua rasa penilaian orang berbeda-beda dengan standard yang beragam juga, jadi penilaian ini relatif. Jangan tersinggung saat orang merasa "sok deket" dengan kita tapi kita rasa "biasa aja" dan biasanya di embel-embeli dengan statement JUST FOR FUN. Walaupun iseng-iseng, tapi kadang-kadang yang iseng bisa jadi yang terdalam dari hati.
Jadi jangan heran kalau ada yamg merasa dekat banget dengan kita tapi kita merasa biasa aja, berarti bisa jadi dari sejuta manusia yang dia kenal, lu bisa dikatakan sebagai salah satu orang yang berpengaruh dalam kehidupan lu.

Fav memory (Memori favorit)

Kemungkinan jawaban pertanyaan ini hanya 3 :

✴Hal Baik
Ya ini sih antara jawab standard atau biar nyenengin hati aja sih. Jangan tertipu dengan jawaban seperti ini! :))

✴Hal gokil/aib
"Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan terjatuh juga" sama "sepandai-pandainya aib kau tutupi, akan terbuka juga di suatu hari"

✴ Hal remeh yang terkadang terlupakan
Ada orang yang suka mengingat hal-hal remeh yang terkadang luput dari ingatan seseorang terhadap sebuah peristiwa, tapu terkadang hal-hal ini mengundang gelak tawa dan memaksa si penerima berpikir keras memikirkan momen itu dan berujung "kok gua nggak inget ya?"

Suka kecewa dengan jawaban " Nggak tau/ kayanya nggak ada", tapi ya berarti dalam satu momen bersama, orang itu kurang membuka diri untuk untuk mengeksplorasi dan kurang interaksi dengan lu dan balik lagi orang beragam jadi jawaban nggak bisa dipaksakan seragam karena tiap orang punya penilaian. Kalau semua seragam anak SD dong yang wajib seragam ke sekolah?

To be honest (Sejujurnya. . .)

...Sejujurnya (sejujurnya),
ku tak bisa (ku tak bisa),
Hidup tanpa ada kamu aku gila (aku gila)
Seandainya (seandainya)
kamu bisa (kamu bisa)
Mengulang kembali lagi cinta kita (cinta kita)
Takkan ku sia-siakan kamu lagi...

Jangan harapkan jawaban seperti ini, karena hanya Firman Idol yang boleh bilang begitu.

Jawaban sejujurnya ini bisa beragam, standard dan bisa dibilang formalitas asal ke isi aja. Belum ketemu sih, yang secara frontal membeberkan isi lubuk hatinya yang terdalam.

You're my ( Kamu adalah . . . .ku)

EVERYTHING~~~~~~ *tapi didit*

Jawaban dari pertanyaan ini biasanya antara jujur-sejujurnya atau biasa sebagaimana adanya

Side note (Catatan tambahan)

Biasanya di isi buat mereka yang tidak tersampaikan di dalam "sejujurnya". Bisa diisi dengan kalimat-kalimat sindiran, petuah, bijak, motivasi dan apalah sebagainya sebagai pengingat kepada orang itu.

I ship you with. . .(Saya rekomendasikan kamu dengan. . .)

Boleh sih merekomendasikan anda cocok dengan siapa, karena ada juga orang yang bertanya-tanya siapa pasangan yang sepadan kepada dirinya. Ada juga yang isinya "some one" , yaitulah yang terselubung dengan segala motif dan kalimat-kalimat perkodean. Buat yang merasa sih gapapalah, gak salah lu merasa, asal jangan lupa aja kalo yang di sana nggak nangkep maksud lu apa.

Dari aktivitas di atas, gua akhirnya teringat di jaman SD saat semua anak baru punya binder dan mereka mengisinya dengan biodata yang ditulis dengan bahasa dan tulisan suler duper gaul seperti ini

mIk35 (mikes)
gU3 (gue)
*Dan berbagai tulisan aneh bin ajaib lainnya.

Tapi dari segala pernyataan-pernyataan yang di jawab oleh temen-temen lu, hal-hal di atas bisa jadi tolak ukur seberapa mudah lu bergaul, seberarti apa lu di mata orang lain baik yang dekat maupun yang sekedar dekat, sedekat apa hubungan lu dengan seseorang, dan berbagai macam alasan lain tapi semua itu tetep aja nggak mutlak dan bisa saja berunsur "JUST FOR FUN." Yang paling penting kalo emang ada waktu luang dan lu hobi menilai orang, ini bisa jadi salah satu aktivitas yang sedikit memutar otak dan jadi olahraga​ jempol.
 
Kalo lu mau diperlakukan dan diperhatikan orang, lakukanlah terlebih dahulu hal itu pada mereka dan jangan paksakan mereka untuk menghargaimu karena apa yang lu pikir baik dan benar, belum tentu diterima dengan baik.

Pandai-pandailah bergaul, karena dengan pergaulan banyak cerita dan hal-hal menarik yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menjalani kehidupan.

#maafkan gua yang gagal attach formnya :))

Kamis, 23 Maret 2017

Share Your Problem

Arrrgggghhhhh!!!!
Sh*****t!!!!!!
Masalah, masalah, masalah, masalah, bla..bla..bla..
Yang penting namanya masalahlah. Kalo diantara kalian ada yang masih bingung dengan yang nanya masalah itu apa, gua meragukan status lu sebagai manusia. Masa nggak ada masalah?

Hihihihi. . . 

Mungkin saat ini ada yang terbingung-bingung, ada kali ada yang nggak punya masalah. Kita bisa liat orang yang senang, enjoy, senyum kemana-mana, bla..bla..bla.. bisa penuh deh intinya penjabaran yang tak berujung ini. Okehlah yang penting gua hargai apapun yang kalian pikirkan samapai saat ini. Sekarang gua tanya dengan pertanyaan sederhana :

"Apa itu masalah?"

Kalo secara pribadi yang akan menginjak usia kepala dua, gua berpendapat masalah adalah segala hal yang dirasa sebagai penghalang(bisa dalam arti negatif maupun positif), hal baru yang belum pernah gua temui, hal-hal yang memaksa gua untuk berpikir walaupun berujung kebuntuan, hal simple yang berasa ribet, itu semua gua rasa masalah.

Sejauh ini gua rasa kalian mulai memancing otak kalian untuk menjabarkan apa itu masalah dan tiba-tiba terngiang-ngiang masalah-masalah yang pernah kalian alami baik yang sudah terselesaikan maupun masalah yang masih jadi perjuangan. Iya nggak sih? Mudah-mudahan sih nggak ya XD

Semua punya masalah, semua bermasalah dan bisa jadi kita adalah masalah.

Sekarang masalah ada yang dari luar dan ada yang dari dalam. Kalo misalkan dari luar sih nggak usah dibahas lah ya, karena itu buka ranah kita sebagai individu yang hidup di lingkungan sosial. Masalah yang berasal dari dalam diri itu pastinya berasal dari dalam diri kita kan ya (yaiyalah) entah itu yang diketahui orang ataupun hanya kita yang tau. Nggak ada yang salah sih sejauh ini tentang masalah, karena sudah kodratnya manusia hidup dengan masalah, karena tanpa adanya masalah manusia hanyalah manusia yang itu-itu saja tanpa adanya perkembangan khususnya perkembangan dalam sisi intelektual nya. Masalahnya adalah dari sisi manusia yang menanggapi si masalah ini, mau dijalani bareng atau mau ditunda dengan cara lari. Pilihan ada di tangan kita.

Kita hidup di dunia yang bermasalah. Jadi setiap mau ngapain pasti ada masalah, mau ini masalah, mau itu pasti ada masalah juga. So, jangan kaget kalo setiap masalah yang ditunda penyelesaiannya di satu saat akan menjadi monster raksasa yang awalnya satu lama-lama jadi banyak.

Banyak orang tiba di fase ini merasa nggak sanggup dan berujung pasrah. Buat kalian yamg saat ini tiba di fase ini, gua sarankan jangan menyerah! Gua bilang kaya gini bukan berarti gua akan mencoba menyelesaikan masalah lu, tapi gua hanya mengingatkan, kalo manusia adalah mahluk sosial. Lu punya orang tua, temen, sahabat, pacar dan kawan-kawan di lingkungan yang tanpa lu sadari bisa jadi tempat lu sharing problem yang sulit di selesaikan secara mandiri. Jadikan mereka partner untuk melawan monster raksasa yang namanya MASALAH itu.

Jangan harapkan segala sesuatu berjalan dengan instan seinstan upload momen di Instagram Story, semua butuh waktu dan lu butuh mereka untuk memecahkan masalah itu. Dan jangan pernah lupakan selesaikan apa yang harusnya di selesaikan, kalo misalkan ada beban yang nggak bisa dipikul sendiri, ya ajak orang lain. Jangan anggap lu sendiri, followers 100k mau dianggap di mana? Hahahaha. . . .

Jangan hanya panjat- panjat di sosial media, dia hanya media bukan pribadi. So, jangan menunda karena hari esok punya masalahnya sendiri, biarlah masalah satu hari diselesaikan satu hari karena esok hari punya masalahnya sendiri.

Kamis, 23 Februari 2017

Jangan Ilang Lagi Lho! (Handphone)

Pada awalnya gua sempat berpikir topik ini remeh dan mungkin hanya pembicaraan yang kurang penting, eh ternyata ada orang yang bahas mengenai hal ini dan jadi pertimbangan why not kalo gua ulas, itung-itung sih jadi penghiburan di kala tak ada inspirasi menulis.

Oke, tanpa lama-lama berbasa-basi mari kita masuk ke dalam topiknya

Yes! Handphone. jaman sekarang siapa sih yang gak punya handphone? bukan hanya orang tua saja yang punya, bahkan anak balitapun  terkadang sudah lebih mahir dibandingkan generasi orang tua yang masih dalam tahap pembelajaran. Dalam memori minim yang bisa diingat, gua mulai pegang handphone itu saat gua masuk SMP. Yak SMP, masa-masa akhil balik yang terkadang membuat gua berpikir kenapa hal itu harus terjadi, ya tapi gak perlu disesali karena hari ada karena ada hari kemarin,#SokBijak
Hasil gambar untuk k700i
Sony Ericson K700i
Gua pertama kali punya hp ini (btw ini dari sodara sih) kalo nggak salah 2009 yang saat itu hape dengan kamera VGA aja udah mantep banget dah hasil fotonya. Tapi dia pumya satu kelemahan yaitu trackpadnya yang cepat atau lambat akan rusak (sebenernya itu kembali pada usernya sih). Hape ini yang membuka wawasan gua dengan game-game yang bisa di donlot di waptrick atau wapdam. Jaman itu juga di TV lagi jaman-jamannya iklan game hp yang membuat orang-orang macam gua pingin donlot dan main game. Naasnya, hp ini ilang saat gua lagi dalam perjalan pulang naik angkot dan gua pertama kali merasa di hipnotis (padahal mah ketiduran).
Hasil gambar untuk nokia 3330
Nokia 3330 Clasic
Yes! siapa yang nggak tau si primadona yang satu ini,handphone warisan dari tahun 2000 yang saat itu harganya 1,2 jt rupiah (ini berdasarkan bon di kotak hapenya) yang paling enak buat main game offline dengan game legendaris Snake dan Space Impactnya. Batre bisa sampe 1-2 hari, sayangnya inbox hanya bisa menampung 30 sms dan cara menghapusnya harus satu per satu! Sungguh olahraga jari yang sangat menyehatkan sodara-sodara! Akhir kisah gua dengan Nokia 3310 ini gua juga lupa, soalnya dia menghilang dalam rumah dan sampai saat ini entah di mana keberadaannya.

Hasil gambar untuk nokia seri 8210
Nokia 8210

Hp ini juga adalah warisan turunan keluarga yang gua lupa darimana keberadaannya, yang berujung naas kecemplung di bak mandi yang akhirnya LCDnya rusak
Gambar terkait
Nokia 2330

Gambar terkait
Nokia 2600 Classic


Hasil gambar untuk nokia seri 6610
Nokia 6610
Hasil gambar untuk nokia seri 6600
Nokia 6600
Jujur, saat berusaha mengingat, mereview dan mencari gua jadi kaget sendiri ini banyak banget ya? Tapi untuk keluarga Nokia 2330 - Nokia 6600 itu nggak ilang dong, tapi TT (tuker tambah) ilmu yang gua pelajari saat Stasiun bogor belum di renovasi, yang jalanannya masih becek dan banyak pedagang hape batangan. Jadi gua nggak tau deh barang yang gua pake itu barang halal apa barang curian soalnya nggak ada cap lambang halalnya sih. Di Nokia 6600 gua mulai berkenalan dengan OS Symbian yang ngetren banget (di jamannya tentunya). Di sini gua belajar apa yang namanya APK yang bisa di donlot baru di install. Sayangnya lama-lama kamera 2 MP mulai kalah saingan dengan hadirnya Smartphone jadi ya gitu deh, mulai di makan zaman keberadaannya. Si hape ini gua juga agak lupa keberadaannya, kalo nggak salah gua jual 50rb dah buat beli kacang goreng. Wkwkwkwkwkwk


Hasil gambar untuk nokia 1110
Nokia 1110
Di jaman SMA pasang surut kembali menerpa mulai dari Nokia 3110 yang hilang di Bogoran (Angkutan Umum menuju Sukabumi yang berbunyi SUKABUMI BUMI BUMI BUMI BUMIII dan supirnya yang asoy geboy nyetirnya), Nokia 110 gua TT dengan Sony Ericson Experia W8 dan gua jual buat. . .
Hasil gambar untuk nokia 110
Nokia 110
Gambar terkait
Sony Ericsson Experia W8
Nah mengenai Sony Ericson Experia W8 ini, ada cerita menarik di balik gua jual hape ini. Jadi saat itu ada temen gua yang tiba-tiba telepon gua curhat kalo dia nggak punya ongkos buat balik ke asrama (kebetulan gua saat itu sekolah di sekolah berasrama tapi gua nggak di asrama *bingungkan) karena dompetnya kecopetan. tanpa berpikir panjang gua cabut ke tukang pedagang hape batangan dan . . . . . . . ya gua melakukannya buat temen gua yang minta ongkos tadi. Entah ini perbuatan bodoh, baik atau apalah namanya intinya begitu kurang lebih kronologi kejadiannya. So, gua pake hape apa?

Hasil gambar untuk nokia asha 305
Nokia Asha 305
(Btw, untuk masa SMA gua lupa urutan hapenya jadi ya ikuti saja ya kemampuan ingatan gua yang minim ini)

Back to the story, Yes! Nokia is back! Dan gua nggak ngerti kenapa gua bisa punya hape lagi .Sebenernya juga ini hape nyokap gua, tapi entah kenapa dia kurang mau bersahabat dengan teknologi dengan alasan Ribet! Dan dia memilih Nokia 103 yang nantinya sampai saat ini jadi teman gua juga.

Hasil gambar untuk nokia monokrom terbaru 2015
Nokia 103
Di Asha 305, gua kembali melihat OS Symbian yang mulai kembali bangkit (walau ujungnya gagal lagi) dan gua mulai mengenal keberadaan WhatsApp, Line dkk. Saat itu juga masih mentok support 2,5 G alias EDGE. Kecanggihan teknologi ternyata nggak menjamin kelangsungan hape ini di tangan gua. dengan alasan mau jualan pulsa gua jual si Asha 305 dengan  Nokia 107
Hasil gambar untuk nokia 107
Nokia 107
Selain karena mau merintis karir di perpulsaan karena gua juga melihat performanya yang sederhana tapi tetap mendukung aktifitas walaupun minus koneksi internet, tapi Bouce dan Snake plus slot memori card yang bisa diisi Mp3 sudah menjadi kebahagian pribadi buat gua sih.

Tapi. . .

Hari itu ada tawaran yang gak bisa gua tolak.
Hasil gambar untuk samsung galaxy young
Samsung Galaxy Young 1 (CDMA)
Yes! Back to Android! Kalo sama yang satu ini lumayan lama tapi sayangnya dia hanya support CDMA dan hanya SmartFren saja yang menurut gua one and only support gape ini. Youtube, Instagram, dan berbagai aplikasi android kembali memanjakan jari dan mata gua. Hmm. . . .
sayangnya setiap awala pasti ada ujungnya. manusia cebderung bosan dan semakin menuntut ke instanan. Ram 256 mb mulai menganggu kehidupan gua. Jadi. . . .

Hasil gambar untuk evercoss a7t
Evercoss A7T
Gua TT lagi dengan Evercoss A7T yang ternyata performanya sama aja dengan si young! inilah kesalahan tindakan tanpa research ditambah doi ternyata cacat speaker alias speakernya mati. Huft. . . . hati-hati ya lain kali buat kalian yang suka barang second.
 Seneng gak seneng gua jalani kehidupan dengan doi. Ya, not bad lah saat sinyal H+ mulai bisa dinikmati, secara si young cuman mentok di EVDO. Lagi-lagi keasikan yang berlebihan selalu berdampak negatif. Ya, batre A7T gendut dan mulai bocor, tapi tetep gua paksa kelangsungan hidupnya sampai di suatu hari dia mati dan tidak hidup lagi. Hmmm. . . . akhirnya dia laku 50rb di tangan kolektor hape mati.

Namanya rejeki emang nggak kemana ya. temen kakak gua kebetulan lagi mau beli hape baru dan lagi jual. .

Hasil gambar untuk asus zenfone 4
Asus Zenfone 4
Hello Asus, yang saat itu juga lagi gua impi-impikan, bahagia deh. Tapi segala sesuatu yang datang dengan cepat, pasti perginya juga cepet.

Easy Come, Easy Go

Kopaja 86 menjadi saksi perpisahan kami. Terimakasih pak copet, anda sungguh berhasil membuat saya sedih. Namun, hari kembali cerah saat nyokap gua menjadi pahlawan saat dia merelakan . . . .
Andromax Es menjadi milikku. 
Hasil gambar untuk smartfren es
Andromax Es
Tapi gua baru inget, ternyata ini bukan pertama kali pake Andromax. Gua sempet punya Andromax E edisi pertama yang gua beli 70rb dari temen gua. Nggak usah heran harganya murah secara saat itu kondisi LCDnya blank dan gua harus modalin 250rb buat betulin si doi. gua juga lupa keberadaan dia di mana, abaikan lah ya. Yang penting sempat memilikilah.

Hasil gambar untuk smartfren e
Andromax E1
Kembali ke Andromax Es yang udah support 4G dan saat itu lagi promo 75rb unlimited. Wohoooooow!! Ntapz! sayangnya setelah 4 bulan promonya habis huft. . . . di hape ini gua mengenal apa yang namanya SnapChat. Tapi Andromax Es bukan yang terakhir. Kejadian bodoh saat gua meninggalkan dia di deskboard motor dan saat kembali dia juga hilang. gua sempat mencurigai dan emang yakin pelakunya, sayang saat itu bulan puasa dan orang itu bisa mengelak dan gua nggak punya bukti yang cukup untuk bapak itu. Huft, rejekimu itu pak untuk beli baju lebaran.

Habis gelap terbitlah terang, karena ada. . . . .

Hasil gambar untuk redmi 2
Xiaomi Redmi 2
Kakak gua terbaiklah! gua mulai mempelajari apa yang namanya MIUI dan menjadi sahabat gua selama 200++ trip bersama UBER,sampai-sampai tau panas dan hujan jalanan yang keras. Tapi setengah tahun saja dia pergi. Kali ini kehilangan di dalam gereja dan gua nggak tau lagi apa yang terjadi.

Huft, hanya kata itu saja yang bisa gua ucapkan. Kali ini butuh 2 bulan mendapatkan hape yang baru, syukurlah ada teman gua yang kali ini mau ganti hape lagi dan kesempatan ini kembali diambil untuk berdaring kembali di dunia maya. Kali ini dia adalah. . . .

Hasil gambar untuk redmi note 2
Redmi Note 2


Ya! Xiaomi kembali menjadi pilihan dan emang hanya ini pilihan yang ada. Nggak-nggak ini karena performa yang mantap dibandrol dengan harga miring ya nggak sampe 1jt lah. Hihihi. . . . .
Tapi kali ini perkara ROM distributor yang mengganggu performa si Note 2, secara doi emang nggak seharusnya di Indonesia tapi hanya beroperasi di Cina. Hampir 2 bulan gua lewati dengan bug iklan yang super duper sampah berdampak pada performa batrai yang cepat ngedrop. Syukurlah, ada teman gua yang pintar dan dia sendiri sampai stress sendiri dengan Note 2 yang bisa dibilang agak bandel ini.

Sekian dari gua dan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 hape yang pernah gua miliki. Banyakan mantan hape ya, wkwkwkwkwkwkwk.
Jangan lupa share cerita kalian dan comment. Bye!

Minggu, 12 Februari 2017

Nilai Gua E!


Sesuai dengan judulnya, itu berarti gua baru baca transkrip nilai. Dan gua lantas kaget liat lingkaran merah di huruf E di transkrip nilai. Ada yang salah nih, dan setelah konsultasi sama Dosen PA (Pembimbing  Akademik; bukan dosennya yang PA ya) dan dosen mata kuliah tersebut, ternyata terjadi kesalahan dalam  penginputan data sehingga nilai mata kuliah yang E ada kemungkinan  belum ke refresh nilainya. Syukurlah, pikir gua sambil menghela nafas.
Tapi ngomongin ke sana ke mari tentang IPK, btw apa sih IPK itu? Dan gimana sih cara ngitungnya? Ini jadi penting biar nggak ada kesalah pahaman waktu dapet nilai nangis dapet IPK 3, sekian atau bahkan dapet 4.
IPK itu adalah singkatan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yang angkanya berkisar antara 1 sampai 4. Nilai IPK tersebut juga rangkuman dari nilai kehadiran di kelas, nilai tugas, dan nilai ujian mahasiswa.

Kurang lebih seperti penjabaran dari IPK yang dibahas barusan :
A = 4
B = 3
C = 2
D = 1
E = 0
Gua sendiri masih bingung dengan nilai dari B+ atau A-, B gendut, B kurus, C gendut, C cungkring, bodo amatlah ya.

Nah sekarang gimana cari ngitungnya?

  1. Pastikan kalian udah tau berapa jumlah SKS yang kalian ambil semester ini(HArusnya sih udah taulah ya pas isi KRS di awal semester). 
  2. Tiap mata kuliah pasti memiliki bobot SKSnya masing-masing, mungkin 3,4 atau bisa juga hanya 2. Lalu "kalikan" masing-masing bobot SKS dengan huruf yang kalian dapatkan. 
Contoh nih cara itung IPK gua;

Dasar-dasar BK       (3 SKS)  - B  (3 poin)    = 9

Pengantar Pendidikan (3 SKS- B  (3 poin)    = 9

PPKn                 (3 SKS)  - A  (4 poin)    = 12

Dasar Kurikulum      (2 SKS)  - A- (3,5 poin)  = 7

Agama                (2 SKS)  - A  (4 poin)    = 8

IKD                  (2 SKS)  - B+ (3,25 poin) = 6,5

SPJD                 (2 SKS)  - "E"(0 poin)    = 0

B. Indonesia         (2 SKS)  - B+ (3,25 poin) = 6,5      (+)
                               19 SKS                     57,75

lalu tinggal di bagi deh si angka hasil perkalian dengan jumlah SKS

57,75 = 3,03

 19 



Yak jadi sekian review cara menghitung IPK, yosh-yosh
Selamat menempuh semester baru bagi yang sudah masuk dan mudah-mudahan bisa lebih baik! 
    

Minggu, 22 Januari 2017

Kamu Lagi Ngapain?

A :"Kamu lagi ngapain?"
B: "Nggak lagi ngapa-ngapain aja."

Mungkin sepenggal percakapan tanpa disadari sudah jadi biasa, karena terbiasa diucapkan dengan harapan sebuah percakapan lanjutan yang bisa jadi hanya angan-angan belaka. Poin yang gua mau angkat saat ini bukan percakapannya tapi situasi yang sebenarnya terjadi. Masa sih udah gede nggak lagi ngapa-ngapain? Selowong apa diri lu sampai-sampai dengan mudah mengatakan "lagi nggak ngapa-ngapain"? Apa kalian lupa  hakikat manusia yang pada dasarnya bertumbuh dan berkembang? Nah, daripada berlama-lama kalian dengerin ocehan gua yang tak berujung, langsung aja gua kasih opini yang bisa dipertimbangkan apakah kalian masih bisa bilang "lagi nggak-ngapa-ngapain".


1. Udah mandi belom?

Kalo gua ditanya udah atau belom, gua jawab simple aja ; belom mandi, karena gua ngapa-ngapain (sok sibuk, wkwkwkwk). Buat kalian yang lagi nggak-ngapa-ngapain bisa jadi pertimbangan nih, selain jadi ada kegiatan kalian jadi merawat tubuh, rajin cuci muka dan mudah-mudahan jerawat minggat deh kaya di iklan agnes. Apalagi kalo rajin mandi 2x sehari, yakin deh kalian ada kerjaan selama 30 menit dalam 24 jam.


2. Udah sikat gigi belom?

Wah, kalo pertanyaan ini sih menurut gua sensitif banget sih karena pastinya pertanyaan inimuncul karena ada hal yangterjadi entah bau-bau tidak sedap bekas semalem atau bisa jadi ada pagar kuning di sela-sela gigi kalian yang mengganggu pemandangan sekitar. Hiiiiii.... daripada ditanya tiba-tiba sama orang, kan nggak enak.


3. Udah cukuran belom?

 Buat jaman sekarang yang lagi jamannya brewok-brewok dan berjambang kumis nggak ada salahnya sih buat ikutin trend ini. Masalahnya buat kalian para cowo yang emang tidak ditakdirkan nggak bakal buat punya kumis atau berewok dan nggak pake krim Wak Doyok bisalah dicukurlah, tolonglah ya buat jenggot yang udah krauk-krauk, kumis yang panjang sebelah. Kalo emang dasarnya mau dipelihara ya di rawat, dirapihin secara berkala kalo nggak mau ya tinggal habiskan dia, paling seminggu lagi udah ada lagi.Buat yang cewe jangan seneng dulu, kalian juga jangan lupakan ketiak kalian yang butuh perawatan juga khususnya buat yang membiasakan diri menggunakan baju you can see, oke i can see but it's so ugly kalo kerokan bulu ketiak kalian abaikan. Hiiiiiii...... seram. Nah, ada kerjaan kan?


4. Udah simetris belom?

Karena ngomongin cewe, tiba-tiba jadikeingetan sama hal yang lagi booming tentang alis. Tanyain deh sama diri kalian bagi kaum pengguna alis-alis di depan cermin : Udah simetris belom ya? Yak, jawaban akan dijawab secara kilat saat kemampuan alam sadar bernaluri untuk mengulang kembali. Silahkan lakukan kegiatan ini sampai kalian lupa kalo awalnya nggak ngapa-ngapain. Jadi ngapa-ngapainkan?


5. Udah makan belom?

Nggak usahlah terlalu berharap ditanyain pertanyaan ini baru makan. Mending kalo ada yang nanyain, kalo nggak ada? Ya udahlah, makan sana. Apa susahnya sih tinggal ambil nasi di rice cooker, lauk-pauk di meja makan. Kalo malas tinggal ke warteg atau nasi padang, kalo masih males lagi tinggal delivery order, jaman sudah berubah guys,semua praktis. Nah, pas udah ada makanan jangan lupa tuh satu sendok terapkan ilmu yang kalian dapatkan saat SD ; kalo makan dikunyah 32x. Pas deh, mengisi waktu banget itu, apalagi kalo makannya nambah, nambah lama dah.


6. Udah olahraga belom?

Jangan paksakan seluruh kekuatan yang dimiliki hanya untuk jempol untuk scrol-scrol timeline yang nggak ada habisnya,
 mata untuk mantengin film Korea yang kalo dipantengin sampe mati juga pasti ada aja lagi yang baru,
 muka untuk selfie mulu cobain semua filter di Snapchat, Meitu, Snow yang akan selalu berinofasi
Luangkan waktu untuk olahraga, entah main futsal, basket, badminton, ataupun hanya jogging sekalipun nggak ada salahnyakan? Biarkan semua otot bergerak, mau kalo jempol, mata dan muka kalian berotot? Nggak kan? Gua apalagi.



7. Udah cari berita yang bener belom?

Belakangan ini makin banyak aja berita hoax yang beredar di media sosial khususnya FB, sampe-sampe si bos Mark bingung dengan penyebaran hoax yang makin menjamur di Indonesia. Jangan mudah termakan omongan orang, nggak salah sih dengarkan opininya tapi yang terpentingkan yang benarkan? Nah, cari dah tuh kalo perlu sampai ke orangnya langsung sampe bikin wawancara tanyain semua-muanya yang jadi kegelisahan hati lu. Nambah lagikan kegiatan? Sikat!


8. Dealine udah beres belom?

Ngomongin deadline bukan hanya untuk yang kerja doang lho, tapi buat para pelajar dan mahasiswa. Udah kelar belom tugas? Udah bimbingan belom hari ini? PR besok udah kelar belum? Kerjain tuh, jangan bengong aja.


9. Udah baca blog gua belom?

Kalo belom, bisalah luangkan waktu sejenak buat mampir. Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk


Dari sedikit pemaparan di atas bisa kita liat terlampau sering kita mengabaikan hal-hal penting sampai-sampai menganggap diri nggak ngapa-ngapain. Mudah-mudahan bisa jadi bahan pemikiran dan pertimbangan ya guys, kurang lebihnya mohon maaf.
Sekarang kalian masih bisa bilang lagi nggak-ngapa-ngapain?

Kamis, 19 Januari 2017

Pengendalian Diri

Kamis ini berjalan mulus namun ditaburi sedikit garam kehidupan. So, jadi seperti biasa gua jemput kakak gua di pintu keluar mobil Mayor Oking (kalo nggak tau nama lainnya pintu keluar mobil parkiran stasiun bogor). Di situ hampir setiap hari apalagi jam-jam pulang kantor  ojek online sudah berjejer ngantri nunggu penumpang, kebetulan disamping tempat gua nunggu-nunggu adalah tempat parker motor juga. Walaupun gak tau legal apa nggak, sejauh ini masih tetap beroperasi dengan aman dan lancar. Memang sudah menjadi biasa bagi kami orang-orang yang menunggu jemputan di usir-usir oleh satpam parkir ataupun penjaga parkiran motor “legal” dan ya hiraukan ajalah ya. Tapi berbeda dengan situasi sore ini, motor gua kebetulan berada di posisi terapit dari depan belakang dan kanan oleh para ojeg online sedangkan dari kiri gua digusur-gusur sama orang yang mau keluarin motornya. Gua santai aja, wong situasi gua lagi terjepit ya diem aja main hp.

“Mas, bisa geser nggak? Saya mau keluar!” kata mas-mas dengan agak tegas

Dengan ekspresi muka asem, gua kasih kode ke dia bahwa secara bahasa tubuh mau bilang: Cuy gua juga nggak bisa gerak nih

Gua lanjut main hp, bahkan sempet-sempetnya gua abadikan di Instagram Story

“Online lain kali kalo nunggu agak majuan! Jangan ngalangin yang mau keluar!” ujar penjaga parkiran

Gak lama tiba-tiba :

Prak!! “Bisa maju nggak *NJ**G?!”

“Lah ? Lho? Kok?,” dalam hati.

Gua cuma bisa masang tampang makin asem , ditambah situasi makin tegang dan gua bisa pastikan semua orang sekitar lagi perhatiin gua. Ya mau nggak mau gua dengan agak sradak-sruduk yang ngalangin jalan keluar.

Pas gua lagi berusaha keluar :

“Udah tau macet, main hape aja!!” masih dari orang yang sama.

Gua kesel  dan berusaha menenangkan diri dengan berpikir sisi baiknya.
Ini gua certitakan bukan karena  pengen mengumbar emosi negatif kepada kalian yang baca, tapi disini gua cuman mau membuktikan bahwa manusia itu beragam sifatnya. Ada yang baik, jutek, emosian, pemalu, bahkan kayak orang tadi yang bisa dibilang tempramen. So, apakah yang harus lu lakukan? Apa tanggapan kalian? Apakah membalas air tuba dengan air kali ciliwung? Karena percaya atau tidak hal-hal seperti kejadian di atas hampir setiap hari terjadi bahkan yang terjadi bisa jadi lebih buruk. Ya kan? Oleh karena itu gua mau kasih tips buat kalian kalo lagi dalam situasi genting kaya gini, gimana caranya? Ini dia.


1. Tarik Napas


Lho? Lah iya, kalo nggak napas mati dong. Jadi, sebelum reaksi terhadap sesuatu terjadi kita punya waktu sepersekian detik untuk menentukan tindakan apa yang akan kita tanggapi. Treatment ini boleh dicoba buat kalian yang mungkin suka marah-marah atau yang emosinya cemen.

2. Pikirkan

Dalam sepersekian detik itu kita juga punya kesempatan buat mikir, gua mau marah atau nggak, mau diladeni apa tidak. Dengan begitu kita punya sedikit pertimbangan buat berfikir baiknya seperti apa ya. Karena kalo mau ikutin napsu, sikat aja dah walaupun urusan belakangannya nggak tau kaya gimana yang penting action. No! itu sama sekali nggak baik, buang-buang deh pemikiran kaya gitu.

3. Putuskan

Nah, disini deh kamu bisa reaksikan hasil pertimbangan yang sepersekian detik tadi dipikirkan. Hasilnya seperti apa? Ya itu sih tergantung pemikiran apa yang kamu buat , mudah-mudahan yang baik-baik ya.

4. Lupakan?

Manusia hidup dari pengalaman yang dia hadapi apalagi yang dia alami sendiri. Buku sidu pun berkata  “Experience is the best Teacher.” Nah, buat yang bagus-bagus dan kamu anggap berharga untuk diingat ya save ke memori, tapi kalo yang negatif atau jelek-jelek bagusnya sih dilupain aja, tapi kalo mau diinget sih gapapa buat jadi lucu-lucuan aja.

Ingatlah bahwa setiap keputusan yang kamu buat berdampak pada penilaian dan persepsi orang lain terhadap dirimu. Memang kehidupan memang sulit dan kejam, tapi  jangan terpancing untuk berkata atau bertindak hal-hal yang buruk.  Walaupun berakhir dengan mengalah bukan berarti kita kalah tapi bijak bertindak dalam mengadapi suatu masalah. So, pilihan ada di tangan kalian. Welcome To Real Life.